bicara lebih mudah....

>> 20 Mei 2009


“Sabar ya, yang tabah...”
“Semangat dong, jangan loyo...”
“Ditempat baru tidak seperti yang ditakutkan, jangan menyerah..”

Dan masih banyak lagi kata-kata pengobar motivasi yang bisa meluncur mulus ( semulus paha ku paling ya ...:D ...) dari bibir kita buat orang yang kita peduli, dengan berbagai bahasa dan cengkok irama tentunya.

Tetapi, pernah gak kebayang betapa berat dan nyeseknya kalo kita pada posisi mereka, betapa getir dan gundahnya hati kita, pada posisi dimana kita musti tetap bersemangat dan berpikir positip terhadap kejadian yang menurut kita tidak layak terjadi pada kita, meskipun kalo kita sedang pada posisi stabil, kita bisa berpikir bahwa semua ini pasti ada scenario besar olehNYA, yang kita para pemainnya gak tau adegan berikutnya.

Sepertinya, akan lebih pas saat kita memberi ‘suntikan rohani’ kepada orang yang kita peduli,
kita pernah merasakan pada posisi dia,
pernah merasakan sesaknya dada,
pernah merasakan getirnya hati,


sehingga kita pun tidak akan dengan mudah dan mulus mengucapkan kata-kata pengobar semangat seperti contoh diatas.
Karena sebenernya penyemangat tidak selalu terwakilkan dengan suara dan kata-kata, tetapi dengan hanya duduk disampingnya terdiam menikmati waktu sudah merupakan ‘suntikan rohani’ dengan dosis tinggi, kehadiran hati.

Hal yang paling sulit adalah memberi semangat pada diri kita sendiri, karena setiap kita berusaha menyemangati pasti selalu ada perlawanan dari sisi hati kita yang lain, berusaha berpikir positip selalu ada pikiran negatip yang menyelinap, layaknya ambigram yang selalu punya dua sisi.
Saat seperti inilah kita butuh ‘suntikan rohani’ dari orang terdekat kita yang mempunyai daya sembuh tinggi, meskipun itu hanya berupa usapan tangan pada punggung kita.

Read more...

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP